GREEDOMFIELD catatan seorang putri - Kisah Awal
berada pada tahun 2012 dimana aku tinggal di Indonesia, negara yang menganut sistem kepresidenan dalam pemilihan pemimpin negaranya, sama sekali nggak nyangka kalo aku adalah satu-satunya penerus perusahaan Greedomfield.
siapa
yang menyangka! selama ini aku dan orangtua ku tidak pernah membicarakan hal
ini.
Greedomfield
adalah sebuah pulau di eropa. 90% wilayah pulau itu adalah milik Bern's Family.
Serasa punya Negara sendiri!! perumahan,
apartemen, mall, pabrik, hampir semua kegiatan perekonimian juga dikuasai oleh
Bern. mungkin
hanya air, listrik dan transportasi umum saja yang masih milik negara.
apa
aku hanya membual dan mimpi disiang hari?
jawabannya...TIDAK.
suatu
hari saat orangtuaku melakukan perjalanan ke kota, mereka tidak kembali.
tanpa
ada kabar apapun selama berhari-hari, tentu saja membuatku cemas.
bersama
dengan sahabatku, Agis, aku melaporkan berita kehilangan.
tak
lama, 5 orang pria yang menamakan dirinya sebagai 5MAN datang ke rumahku.
sesuatu
yang sangat tidak diduga, mereka mengatakan bahwa aku harus segera menemui kakek.
kakek?
setahuku aku sudah tidak punya kakek. setidaknya itu yang aku percaya.
apalagi
dari luar negeri.....hahaha rasanya aku asli indonesia deh!
dan...tentang
pemilik perusahaan....rasanya tidak. andai itu benar, maka di usiaku saat ini,
aku tidak sibuk melamar pekerjaan kemana-mana, dan kami mungkin tidak tinggal
di rumah sederhana ini.
kurasa
5 orang pria berbahasa inggris itu salah orang.
"maybe
it is not me" dengan bahasa inggris alakadarnya aku coba untuk
menjelaskan. tanganku sudah melambai-lambai agar mereka bisa paham maksudku.
aku
sangat sibuk karena aku mencari orangtuaku, eh ... kok mereka malah bikin
ribet.
tapi,
entah mereka tidak paham, tapi mereka terus mengikuti jalanku. hadeeh...apa
yang harus ku lakukan?
mencari
peluang kabur, aku langsung berlari sekuat tenaga. tapi dasarnya badanku gemuk,
aku tidak bisa bergerak dengan cepat dan sembunyi di tempat yang kecil.
hufh....
akhirnya
aku tertangkap juga.
baiklah
aku coba ajak mereka bicara di rumah.
karena
aku sedikit takut, aku mengajak Agis dan kakaknya, Dion, untuk menemaniku.
begitu
sampai rumah, aku buru-buru mencari kamus bahasa inggris.
aku
jelaskan tentang orangtuaku yang menghilang tanpa kabar sejak seminggu lalu.
ada
rasa sedikit curiga kalau mereka yang menyembunyikan orangtuaku.
tapi
biarkan aku jelaskn dulu.
mungkin
mereka tidak ada kaitannya dengan aku dan keluargaku sama sekali.
kelima
pria itu saling berpandangan setelah ku jelaskan. mungkin mereka belum paham
maksudku. aku pun juga saling berpandangan dengan Agis dan Kak Dion.
kelima
pria itu berdiri dan secara tiba-tiba mengangkatku dan memaksaku masuk kedalam
mobil.
wah...penculikan...
apa
aku mau di jual pada om-om? oh noooo...!!!
"WAIITTT!"
teriakku.
tapi
mereka tidak perduli dan membawaku pergi.
Agis
dan kak Dion sepertinya berusaha mengejar mobil ini, tapi sepertinya mereka
sudah kehilangan jejak karena saat ini aku tidak melihat mereka lagi.
ya
ampun..apa yang akan terjadi...?
aku
menutup mataku selama perjalanan, antara meratapi nasib dan bingung harus apa.
"hey!
buka mata!" tiba tiba aku mendengar suara yang sepertinya dari salah satu
pria yang membawaku.
"apa?
apa kalian akan menjualku?" kataku membuka mata takut-takut.
"YA?!?!
tidak seharusnya kalian melakukan pekerjaan seperti ini! DANGEROUS! you know!
FORBIDDEN!" kataku berteriak emosi.
"Forbidden?"
lima laki-laki itu saling berpandangan. entah, mungkin mereka cuma diprogram
untuk saling berpandangan.. ckckck...atau memang mereka sedikit LOLA (Loading
lambat)?
"Apa?
menjual kamu? heh?!" pria yang paling tinggi disitu tersenyum menyebalkan.
seakan aku nggak laku aja kalau dijual. hufh...
"kalau
kamu bisa bahasa indonesia kenapa tidak bilang dari tadi?" gumamku kesal.
aku sudah dibuat bingung karena harus berbicara dengan bahasa inggris tadi.
"apa
mau kalian?" tanyaku memberanikan diri dengan sedikit menghentakkan badan.
"mau?...MASUK!"
kata pria paling tinggi itu lagi.
"oh,...ini
rumah mucikarinya?!?" tanyaku kesal.
dia
tidak menjawab. hah?!? jantungku berdetak kencang. lengan kanan dan kiriku
dipegang oleh 2 pria lainya. bagaimana aku bisa melarikan diri dari sini.
ya
Allah....
aku
terus berjalan menuju ruangan yang merea arahkan.
"bukan...
bukan mucikari! apa yang kamu pikirkan?! kamu gadis negatif pikiran!"
tiba-tiba pria tertinggi yang tadinya diam dan sibuk dengan iphonenya berkata.
bahasa
indonesia masih acak-acakan. sepertinya dari tadi dia sibuk mencari arti kata
mucikari di kamus iphone nya.
"lalu
siapa?" tanyaku.
yah
dia diam lagi....
"kenapa
kamu bawa aku kesini?" tanyaku lagi.
"wait
a second. dont speak to fast, i cant undertand what u said! i beg you please
dont ask too much question" kata pria tertinggi itu.
benar
dugaanku. dia kagak paham apa yang aku omongin.
"kami
disini untuk menjemput kamu"jawab pria tertinggi itu sembari memberikan
sebuah foto.
dan
betapa kagetnya aku saat yang kulihat adalah foto keluarga dan didalamnya ada
papa.
"Noi
Bern's Family" kata pria tertinggi itu. "Mr. Bern, Mr. Benny, Mrs.
Lucia" sambil menunjuk satu persatu orang yang ada di foto.
dengan
bahasa indonesia semampunya, pria tertinggi yang akhirnya kutahu bernama Mark
itu berusaha menjelaskan. ia berkata bahwa papa menghilang sejak memutuskan
menikah dengan mama yang asli indonesia.
hilangnya
papa dan mama saat ini mereka duga karena ada campur tanagan Mrs. Lucia yang
ternyata anak angkat kakek.
Kakek
hanya mau menyerahkan perusahaan pada papa. akan tetapi bila
papa atau anggota keluarga papa tidak bisa ditemukan untuk menghadiri
penyerahan tersebut dalam waktu kurang dari satu bulan, maka semuanya menjadi miliki Mrs. Lucia.
Sumber : Greedomfield
Sumber : Greedomfield
0 comments:
Posting Komentar